Kamis, 03 Oktober 2013

UHIBBUKA FILLAH  (part 1)

Ketika dokter menvonis penyakitku semakin parah dan harus di opname, kulihat ada yang berubah dari warna mukanya. Tetapi pembawaannya tetap tenang, berdiskusi dengan dokter yang memeriksaku. Entah apa yang mereka bicarakan. Kepalaku sudah sangat pening dan kurasakan tangannya menggenggam tanganku hangat. Kemudian aku tak sadar lagi sampai terakhir kali melihatnya, aku sudah terbaring di ranjang rumah sakit. Ketika bangun, kudapati tanganku perih karena selang infus. Entah hari keberapa semenjak aku tak sadarkan diri. Dia tertidur di samping ranjangku. Sekarang pukul 08.00. Ku lihat Al-Qur'an yang masih terbuka tergeletak di sampingnya. Ku paksakan tanganku untuk mencoba mengelus kepalanya. Dia terjaga. Akupun segera mengalihkan tanganku & memejamkan mataku kembali. Dia bangun dan mencium keningku,
"Beraninya dia mencuri kesempatan di saat aku sakit ! " aku keberatan....sampai aku mendengar bisikan lembutnya " Uhibbuki Fillah" ....Air mataku ingin mengalir tapi tertahan di pelupuk mata.
Dia tak menyadarinya dan bergegas ke kamar mandi. Sepertinya mengambil air wudhu karena setelah itu dia menggelar sajadahnya & segera terpekur dalam sujudnya. Aku memandangnya dan tak tahan untuk berbisik "Uhibbuka Fillah..."
Aku bangun untuk berdiri dan dia dengan sigap mengantarku ke kamar kecil. Dia tersenyum tulus. Tak sadar bibirku juga ikut tersenyum. Mungkin untuk pertama kalinya.
Aku tidak mau di jaga sepanjang hari olehnya. Walaupun dia kelihatan sangat mengkhawatirkanku. Aku bersikeras menyuruhnya pergi bekerja. Berhenti menjagaku dan menghabiskan seluruh waktunya untukku. Dia pun terpaksa pergi dan aku tersenyum penuh kemenangan karna egoku. Tapi dalam hatiku, jujur. Aku rindu setiap menunggu kedatangannya. Aku mulai bisa tertawa dan kadang ingin sekali mendengar guyonan-guyonan ringannya yang terkadang gombal. Terkadang, aku pura-pura tertidur agar dia bisa mencuri mencium keningku ^^. Dan aku tidak keberatan.......
TIPS AND TRIK


Editing by PHOTOSHOP

Membuat efek hujan

1. Buka Adobe Photoshop
2. Buka foto yang ingin anda edit. Caranya tekan ctrl+O, setelah itu pilih dan tekan open
3. Buka foto yang menggambarkan hujan, duplicate foto tersebut
4.Sekarang kita akan mencrop foto yang anda inginkan dengan menggunakan lasso tool. tepatnya "     magic lasso tool" . Iringi foto anda maka magic lasso tool akan otomatis memotong.
5. Setelah itu pindahkan tool anda ke 'move tool' lalu pindahkan ke gambar hujan
6. Atur ukuran foto anda dengan menekan ctrl+T lalu perhalus pinggirannya dengan menggunakan smudge tool.
7. Agar foto anda tidak terlihat potongan maka atur bayangannya di blending options lalu atur 'drop shadowsnya'
8. Potong foto hujan yang telah anda duplicate dan move ke atas foto anda. Lalu atur capasity nya di blending options.
9. Terakhir, untuk memperhalus efek hujannya, hapus pinggiran gambar yang nampak.
10. Sekarang simpan foto anda di save as JPG file di folder yang anda inginkan.








Kamis, 12 September 2013

Teacher Notes BAB II

Waktu bergulir begitu cepat.
Semua masalah itu tergantung pada kita.
Perubahan juga terjadi karena kita.
Jika kita membuat semua elemen hidup ini menjadi normal,
maka terbntuklah suatu keseimbangan hidup.
Hablun minannas- Hablum-minal-l-lah. Harus seimbang.
Ibadah, pertemanan, dan sikap untuk menghargai orang lain.
Tidak ada kata menunggu untuk sebuah perubahan,
Yang membuat perubahan baik itu baik atau buruk adalah diri kita sendiri

Kamis, 05 September 2013



BAB 1
Teachers Note
Mengajar.
Menjadi Guru.
Memberi inspirasi.


Rimbo Panjang, artinya hutan yang panjang atau bisa juga di artikan sebagai hutan yang tidak berkesudahan.
Kampar, Riau.
Pak Kiai berkata. Riau butuh penjajakan. Ambil ini sebagai kesempatan. Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini. Bukan semata-mata untuk menyelesaikan pengabdian satu tahun. Tetapi ini adalah "Syarof" atau kemuliaan yang di beri pak Kiai. Kiai tidak meminta apa-apa. Tapi, kitalah yang di beri oleh Pak Kiai.
Bandara Sultan Syarif Kasim tampak dari kejauhan. Perlahan kami menjauh setelah menginjakan kaki-kaki kami pertama kalinya di daratan sumatra. Bukan Jawa. Bukan Kalimantan. It's it !
Ternyata inilah sisi lain dari dunia. Budaya Melayu. Daratan yang luas tanpa ada gunung, laut, hanya ada "rimbo" di pinggir, ujung, kanan- kiri jalan. Malam pertama adalah malam penyambutan.
Ternyata tanah bumi ini merespon pendatang baru dari lain pulau. Hujan Badai yang membuat banjir hampir separuh asrama atas. Respon. Siapa yang tau ?
Terik panas matahari siang mencapai suhu 37 derajat. Cuci siang angkat 1 jam kering !!


usta...usta...dzah...."cegUkk." us ..ss...Ta ta..."CegukK" ....mau hapalan.
Selasa pagi. Seorang santriwati maju kedepan menghapal pelajaran. Dan ini adalah yang pertama.
Tetapi dia "cegukKk ; " ..?!/;   cegugukan.
Di wilayah barat Indonesia ini full day ! Penuh inspirasi .
Tanah bebatuan yang putih menjadi lembek dan gambut ketika datangnya hujan .
Apapun itu suka dukanya. Memberi inspirasi tidak akan ada habisnya.
Hidup Indonesia. Kami di sini ingin mencerdaskan bangsa !!!



                                                                            20 Pejuang baru yang memasuki rimbo